Jual Durian |
10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN
10.1.Analisis Usaha Budidaya
Perkiraan analisis usaha tani tanaman durian seluas 1 ha pada tahun 1998.
1) Biaya produksi
1. Tanah 1 ha @ m2 x Rp. 15.000,- Rp. 15.000.000,-
2. Bibit :150 pohon @ Rp. 50.000,- Rp. 7.500.000,-
3. Pupuk
- Pupuk kandang: 9500 kg @ Rp. 60,- Rp. 570.000,-
- UREA: 1400 kg @ Rp. 1.600,- Rp. 2.240.000,-
- TSP: 1400 kg @ Rp. 1.500,- Rp. 2.100.000,-
- KCl: 1400 kg @ Rp. 1.600,- Rp. 2.240.000,-
- NPK: 1400 kg @ Rp. 2.800,- Rp. 3.920.000,-
- Hormon/mineral: 70 liter @ Rp. 3.500,- Rp. 245.000,-
4. Obat dan pestisida
- Insektisida: 150 liter @ Rp. 5.000,- Rp. 750.000,-
- Fungisida: 150 liter @ Rp. 5.000,- Rp. 750.000,-
5. Alat dan bangunan
- Bangunan dan sumur Rp. 2.500.000,-
- Alat semprot: 2 unit @ Rp. 75.000,- Rp. 150.000,-
- Cangkul: 2 buah @ Rp. 5.000,- Rp. 10.000,-
- Sabit: 2 buah @ Rp. 3.500,- Rp. 7.000,-
- Garpu: 2 buah @ Rp. 3.000,- Rp. 6.000,-
- Golok: 2 buah @ Rp. 7.500,- Rp. 15.000,-
- Gunting pangkas: 3 buah @ Rp. 5.000,- Rp. 15.000,-
- Gergaji pangkas: 2 buah @ Rp. 6.000,- Rp. 12.000,-
- Ember: 5 buah @ Rp. 3.000,- Rp. 15.000,-
6. Tenaga kerja tetap
- Upah 5 bok 12 x 2 orang x Rp. 30.000,- Rp. 3.600.000,-
- Pakaian 5 x Rp. 45.000,- Rp. 225.000,-
- THR 5 x Rp. 25.000,- Rp. 125.000,-
7. Tenaga kerja lepas
- Membuat lubang tanam 15 OH @ Rp. 3.000,- Rp. 45.000,-
- Memupuk dan menanam 25 OH @ Rp. 3.000,- Rp. 75.000,-
Jumlah biaya produksi Rp. 42.115.000,-
2) Pendapatan
1. Tahun ke-5 produk ke 1
= 25/100 x 150 x 30 x Rp. 30.000= Rp. 33.750.000,-
= Rp. 33.750.000 � Rp. 42.115.000 - Rp. 8.365.000,-
2. Tahun ke-6 produk ke 2
=25/100 x 150 x 60 x Rp. 30.000= Rp. 67.500.000,-
= Rp. 67.500.000 � (Rp.8.365.000 + Rp. 16.765.000) Rp. 42.370.000
3. Pada tahun ke-7 keuntungan sudah dapat menutupi investasi yang dikeluarkan
3) Investasi rata-rata/pohon: Rp. 175.096,66
10.2.Gambaran Peluang Agribisnis
Peluang bisnis durian sangat bagus. Untuk pasar luar negeri pada tahun 1983-1987
dikirim ke negara Taiwan, Singapura, Malaysia dan Hongkong. Dan pada tahun 1989
permintaan meningkat ke negara Prancis, Belanda, Brunei, australia, Saudi Arabia
dan Jepang. Bahkan pada tahun 1999 di Jepang harga durian dapat mencapai
10.000 yen (Rp 700.000,-).
Peluang pasar di Indonesia juga sangat bagus, harga durian berkualitas dapat
mencapai Rp 30.000,-/kg. Sedangkan untuk buah durian dipasaran dan kualitasnya
biasa-bisa saja mencapai Rp. 15.000,-/buah.
Selama ini perdagangan durian lebih dikuasai oleh negara Thailand, hal ini
disebabkan oleh mutu buah yang bagus. Padahal Indonesia dapat melakukan hal
yang sama apabila mutu ditingkatkan. Bahkan Indonesia memiliki varietas yang
beragam dan berbuah sepanjang tahun. Dengan penanganan yang profesional dan
dibantu oleh kemudahan-kemudahan dari pemerintah durian Indonesia mampu
menguasai pasar dunia.
11. STANDAR PRODUKSI
11.1.Ruang Lingkup
Standar produksi ini meliputi: klasifikasi dan syarat mutu, cara pengambilan contoh,
cara uji, pengemasan dan syarat penandaan.
11.2.Diskripsi
Standar mutu buah durian di Indonesia tercantum dalam Standar Nasional Indonesia
SNI 01-4482-1998.
11.3.Klasifikasi dan Standar Mutu
Buah durian diklasifikasikan dalam 3 jenis mutu, yaitu Mutu I, Mutu II dan Mutu III.
a) Kerusakan: mutu I=tidak ada (bebas penyakit dan serangga); mutu II=tidak ada
(bebas penyakit dan serangga); mutu III=tidak ada (bebas penyakit dan
serangga).
b) Cacat: mutu I=tidak ada; mutu II=ada; mutu III=ada.
c) Rasa dan aroma: mutu I=baik sesuai kultivar; mutu II=baik sesuai kultivar; mutu
III=baik sesuai kultivar.
d) Kekerasan daging: mutu I=keras/sedang; mutu II=keras/sedang; mutu
III=keras/sedang.
e) Kesegaran buah: mutu I=segar; mutu II=segar; mutu III=segar.
f) Warna daging buah: mutu I=sesuai kultivar/kuning; mutu II=sesuai kultivar/kuning;
mutu III=sesuai kultivar/kuning.
g) Kesegaman Kultivar: mutu I=seragam; mutu II=seragam; mutu III=seragam.
h) Perbandingan berat dengan biji: mutu I >2; mutu II >1; mutu III=boleh < 1.
Pengujian buah durian dilakukan berdasarkan pengamatan dari bentuk fisik dan
visualisasi dari standar mutu yang ada.
11.4.Pengambilan Contoh
Satu partai/lot buah durian segar yang terdiri maksimum 1.000 kemasan atau 1000
buah, contoh diambil secara acak dari jumlah kemasan atau jumlah buah dengan
ketentuan sebagai berikut:
1) Jumlah buah/jumlah kemasan dalam partai/lot: 1�5, pengambilan contoh semua.
2) Jumlah buah/jumlah kemasan dalam partai/lot: 6�100, pengambilan contoh
minimum 5.
3) Jumlah buah/jumlah kemasan dalam partai/lot: 101�300, pengambilan contoh
minimum 7.
4) Jumlah buah/jumlah kemasan dalam partai/lot: 301�500, pengambilan contoh
minimum 9.
5) Jumlah buah/jumlah kemasan dalam partai/lot: 501-1001, pengambilan contoh
minimum 10.
Dari setiap kemasan yang dipilih secara acak diambil sekurang-kurangnya tiga buah
kemudian dicampur. Untuk kemasan dengan isi kurang dari tiga buah diambil satu
buah.
Petugas pengambil contoh harus memenuhi syarat, yaitu orang yang telah dilatih
terlebih dahulu dan diberi wewenang untuk melakukan hal tersebut.
11.5.Pengemasan
Buah durian seyogyanya dikemas sesuai dengan pasar yang dituju. Untuk Pasar
Eropa, Ameriak dan Kanada, disukai buah durian yang beratnya 2,5-3,5 kg/buah dan
dikemas dengan kotak karton berkapasitas 10-12 kg. Untuk pasaran Hongkong
dipilih buah durian yang beratnya 2-4 kg/buah dan dikemas dalam keranjang bambu
berkapasitas 35-50 kg. Sedangkan untuk Malaysia dan Singapura atau pasar lokal
dikehendaki buah durian dengan berat 2,0-5,0 kg/buah yang dikemas dalam
keranjang bambu atau peti kayu, atau tanpa kemasan langsung ditumpuk ai atas bak
truk.
Label atau gantungan yang menyertai setiap kemasan harus mudah dilihat dan berisi
informasi :
a) Dihasilkan di Indonesia.
b) Nama perusahaan/eksportir.
c) Nama kultivar durian.
d) Kelas mutu.
e) Jumlah buah dalam kemasan.
f) Berat kotor.
g) Berat bersih.
h) Identitas pembeli di tempat tujuan.
i) Tanggal panen.
j) Tanggal buah itu enak dimakan.
k) Tanggal buah itu tidak enak lagi dimakan.
l) Petunjuk cara penanganan (suhu, kelembaban) yang dianjurkan.
12. DAFTAR PUSTAKA
1) AAK. Bertanam Pohon Buah-buahan II. Kanisius : Yogyakarta, 1997.
2) AAK. Budi daya Durian. Kanisius : Yogyakarta, 1997.
3) Rambe, Sri Suryani Maphilindowati. � Pasca Panen Buah Durian �. Trubus, 1988
4) Redaksi Trubus. Berkebun Durian Ala Petani Thailand. Jakarta : Penebar
Swadaya, 1998.
5) _____________ Mengebunkan Durian Unggul. Jakarta : Penebar Swadaya, 1997
Jakarta, Februari 2000
Sumber : Sistim Informasi Manajemen Pembangunan di Perdesaan, BAPPENAS
Editor : Kemal PrihatmanT A M A T
Post a Comment